Komunitas Tarot Surabaya Fullmoon

Membantu menemukan sejatinya manusia dan menjadi manusia sejati

Komunitas Tarot Surabaya Fullmoon

Membantu menemukan sejatinya manusia dan menjadi manusia sejati

Komunitas Tarot Surabaya Fullmoon

Membantu menemukan sejatinya manusia dan menjadi manusia sejati

Komunitas Tarot Surabaya Fullmoon

Membantu menemukan sejatinya manusia dan menjadi manusia sejati

Komunitas Tarot Surabaya Fullmoon

Membantu menemukan sejatinya manusia dan menjadi manusia sejati.

Selasa, 30 Juni 2020

Simbol "Kehidupan" di Nasi Tumpeng

𝙎imbol dalam budaya merupakan bagian dari komunikasi. Budaya Jawa adalah salah satu budaya yang sarat akan simbol.
Di kehidupan kita sehari-hari banyak hal yang kita temui merupakan hal yang biasa saja, tetapi dalam Budaya Jawa, hal yang biasa tersebut dalam peristiwa tertentu bisa merupakan simbol dengan makna tertentu.

Siapa yang tak kenal Tumpeng
Dalam Budaya Jawa, 𝙏𝙪𝙢𝙥𝙚𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙧𝙪𝙥𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙞𝙢𝙗𝙤𝙡 𝙚𝙠𝙤𝙨𝙞𝙨𝙩𝙚𝙢 𝙠𝙚𝙝𝙞𝙙𝙪𝙥𝙖𝙣 𝙙𝙞 𝙖𝙡𝙖𝙢.
Dan tahukah anda bahwa Tumpeng itu merupakan singkatan, yang arti singkatan tersebut adalah 𝙈𝙖𝙣𝙪𝙨𝙞𝙖 𝙞𝙩𝙪 𝙝𝙖𝙧𝙪𝙨 𝙝𝙞𝙙𝙪𝙥 𝙢𝙚𝙣𝙪𝙟𝙪 𝙟𝙖𝙡𝙖𝙣 𝙏𝙪𝙝𝙖𝙣. Makna filosofinya cukup dalam bukan 

Ternyata cara memotong tumpeng dengan memotong bagian atasnya, dapat diartikan seperti memotong hubungan manusia dengan Tuhan... lho⁉️ 🤔

𝐇𝐈𝐃𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐒𝐈𝐌𝐁𝐎𝐋 𝐊𝐄𝐇𝐈𝐃𝐔𝐏𝐀𝐍
𝑲𝒐𝒎𝒑𝒂𝒔.𝒊𝒅, 30 𝑱𝒖𝒏𝒊 2020

𝑻umpeng merupakan salah satu perlengkapan upacara yang ada pada setiap ritual Jawa. Beberapa tujuan menyajikan tumpeng dalam acara kehidupan manusia antara lain, mensyukuri rahmat Tuhan, memohon perlindungan dan keselamatan, memperingati peristiwa penting, serta sebagai sarana agar keinginan dapat terkabul. Warna pada nasi tumpeng dan kelengkapannya disesuaikan dengan tujuannya. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menetapkan tumpeng sebagai ikon kuliner nasional.

Tumpeng merupakan kependekan dari “𝙩𝙪𝙢𝙖𝙥𝙖𝙠𝙞𝙣𝙜 𝙥𝙚𝙣𝙜𝙪𝙧𝙞𝙥𝙖𝙣 - 𝙩𝙪𝙢𝙞𝙣𝙙𝙖𝙠 𝙡𝙚𝙢𝙥𝙚𝙣𝙜𝙩𝙪𝙢𝙪𝙟𝙪 𝙋𝙖𝙣𝙜𝙚𝙧𝙖𝙣”, yang artinya manusia itu harus hidup menuju jalan Tuhan. Dalam naskah Ramayana, Arjuna Wijaya, dan Kidung Harsa Wijaya, dikemukakan bahwa tumpeng selalu menjadi hidangan dalam berbagai pesta, di dalam 𝘚𝘦𝘳𝘢𝘵 𝘊𝘦𝘯𝘵𝘩𝘪𝘯𝘪, tumpeng dikenal dalam berbagai peristiwa makan.

Dalam khazanah budaya Jawa, tumpeng sudah ada sejak zaman kerajaan Hindu di Nusantara. Tumpeng merupakan simbol ekosistem kehidupan di alam. Di sekitar nasi terdapat aneka sayur dan daging (ayam/kambing/
sapi), melambangkan alam kehidupan yang terdiri atas tumbuhan, binatang, dan manusia.

𝗠𝗮𝗸𝗻𝗮 𝗕𝗲𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗞𝗲𝗿𝘂𝗰𝘂𝘁:
🔺️ Simbolisasi dari gunung (meru),
🔺️ Sebagai wujud harapan kehidupan yang lebih baik,
🔺️ Keagungan Tuhan

𝗞𝘂𝗸𝘂𝘀𝗮𝗻
Dulu tumpeng dibentuk dengan anyaman bambu yang disebut “kukusan”. Cetakan tumpeng sekarang memiliki bentuk yang beragam (dan terbuat dari bahan logam-aluminium)

𝙈𝙪𝙨𝙚𝙪𝙢 𝙋𝙪𝙧𝙣𝙖 𝘽𝙝𝙖𝙠𝙩𝙞 𝙋𝙚𝙧𝙩𝙞𝙬𝙞 di TMII, bentuk bangunannya berbentuk kerucut merupakan adaptasi dari bentuk nasi tumpeng, sebagai simbolisasi dari rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

𝗝𝘂𝗺𝗹𝗮𝗵 𝗠𝗲𝗻𝘂 𝗧𝘂𝗷𝘂𝗵 𝗠𝗮𝗰𝗮𝗺
Lauk pauk dalam tumpeng berjumlah Tujuh macam. Tujuh dalam bahasa Jawa disebut “𝙋𝙞𝙩𝙪”. Pitu mengacu pada kata “𝙋𝙞𝙩𝙪𝙡𝙪𝙣𝙜𝙖𝙣” atau “Pertolongan”. Pertolongan yang dimaksud adalah memohon pertolongan kepada Tuhan.
➊ 𝘼𝙮𝙖𝙢. Selain ayam, sapi juga mewakili hewan darat
➋ 𝙏𝙚𝙡𝙪𝙧 𝙍𝙚𝙗𝙪𝙨 (𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙙𝙞𝙠𝙪𝙥𝙖𝙨 𝙠𝙪𝙡𝙞𝙩𝙣𝙮𝙖).
Sebelum bertindak menyusun rencana dengan baik dulu.
➌ 𝙄𝙠𝙖𝙣 𝙇𝙚𝙡𝙚. Kerendahan hati.
➍ 𝙄𝙠𝙖𝙣 𝙏𝙚𝙧𝙞. Kerukunan.
➎ 𝙏𝙚𝙢𝙥𝙚 𝙆𝙖𝙘𝙖𝙣𝙜.
➏ 𝙋𝙚𝙮𝙚𝙠 𝙆𝙖𝙘𝙖𝙣𝙜.
➐ 𝙎𝙖𝙮𝙪𝙧 𝙐𝙧𝙖𝙥/𝙂𝙪𝙙𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣.
Mewakili tumbuhan di darat yang biasa dibudidayakan petani.
Kacang panjang - agar manusia berpikir panjang.
Kangkung - dapat hidup dengan baik
Bayam - kehidupan yang damai
Kluwih - melambangkan kepandaian
Taoge - melambangkan kreatifitas, kesuburan dan kemudahan hidup.

Alas Tumpeng yang terbuat dari daun pisang dibuat 𝙗𝙚𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙈𝙖𝙩𝙖𝙝𝙖𝙧𝙞 dan menunjukkan arah mata angin:
𝗨𝘁𝗮𝗿𝗮 : • Wisnu • Hitam • Malam (Hewani/daging)
𝗧𝗶𝗺𝘂𝗿 : • Pagi • Iswara • Putih (Bakakak Hayam)
𝗦𝗲𝗹𝗮𝘁𝗮𝗻 : • Siang • Brahma • Daksina • Merah (Sayuran)
𝗕𝗮𝗿𝗮𝘁 : • Sore • Mahadewa • Pasima • Kuning (Makanan tahan lama)

𝗕𝗲𝗯𝗲𝗿𝗮𝗽𝗮 𝗝𝗲𝗻𝗶𝘀 𝗧𝘂𝗺𝗽𝗲𝗻𝗴:
🔺️ 𝙏𝙪𝙢𝙥𝙚𝙣𝙜 𝙈𝙚𝙜𝙖𝙣𝙖. Biasanya ada untuk merayakan 𝘬𝘦𝘭𝘢𝘩𝘪𝘳𝘢𝘯, agar anak yang lahir menjadi anak cerdas. Tumpeng ini dibuat agar orang yang mengadakan acara selalu diberikan rejeki dan keselamatan.
Telur: embrio kehidupan
Nasi warna putih: kesucian
Sayuran: sejahtera dan banyak rezeki
Conthong: daun pisang dengan ujung dipotong
🔺️ 𝙏𝙪𝙢𝙥𝙚𝙣𝙜 𝙍𝙤𝙗𝙮𝙤𝙣𝙜. Dulu tumpeng ini disajikan untuk acara besar, seperti musim panen dan dalam 𝘶𝘱𝘢𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘴𝘪𝘳𝘢𝘮𝘢𝘯 dalam pernikahan adat Jawa. Robyong memiliki arti
berbondong-bondong.
 Ujung lidi dibungkus kapas: menunjukan arah mata angin
 Cabai, Bawang Merah, Telur
🔺️ 𝙏𝙪𝙢𝙥𝙚𝙣𝙜 𝙆𝙖𝙥𝙪𝙧𝙖𝙣𝙩𝙤. Tumpeng digunakan sebagai bentuk 𝘱𝘦𝘳𝘮𝘰𝘩𝘰𝘯𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘢𝘧 kita kepada orang lain apabila kita malu untuk mengucapkan secara langsung dan terbuka.
Nasi warna biru blawu melambangkan. permohonan maaf. Warna biru blawu dihasilkan dari bunga telang.
🔺️ 𝙏𝙪𝙢𝙥𝙚𝙣𝙜 𝘿𝙪𝙥𝙡𝙖𝙠. Tumpeng ini dibuat 𝘢𝘨𝘢𝘳 𝘴𝘦𝘨𝘢𝘭𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘮𝘪𝘯𝘵𝘢𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘮𝘰𝘩𝘰𝘯 𝘥𝘪𝘬𝘢𝘣𝘶𝘭𝘬𝘢𝘯 𝘛𝘶𝘩𝘢𝘯. Sebelum nasi akan dicetak, terlebih dahulu diletakan telur ayam rebus yang masih berkulit pada puncak tumpeng.
🔺️ 𝙏𝙪𝙢𝙥𝙚𝙣𝙜 𝙋𝙪𝙣𝙜𝙠𝙪𝙧. Tumpeng ini khusus untuk acara 𝘬𝘦𝘮𝘢𝘵𝘪𝘢𝘯. Disebut tumpeng pungkur karena seolah-olah yang berdempetan adalah bagian punggung dari setengah kerucut nasi tersebut, saling “ungkur-ungkuran”
🔺️ 𝙏𝙪𝙢𝙥𝙚𝙣𝙜 𝙋𝙪𝙣𝙖𝙧. Pada umumnya tumpeng ini dibuat untuk 𝘴𝘺𝘶𝘬𝘶𝘳𝘢𝘯 𝘶𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯, sebagai wujud harapan pemohon agar harta dan kekayaannya bertambah.
Tumpeng berwarna kuning melambangkan kebahagiaan dan kegembiaraan (dalam hal ini datangnya kehadiran anak dalam keluarga).
Tumpeng ditata pada wadah “tampah” yang diberi alas daun pisang yang dibentuk dan dihias.
Nasi berwarna kuning (dari pewarna kunyit) melambangkan kehidupan yang bersinar terang dan cerah, serta kemakmuran dan kekayaan
Lauk pauk merupakan simbol dari isi alam ini.
Kesatuan butir-butir nasi diartikan kesatuan permohonan masyarakat.
Kacang panjang (utuh/tidak dipotong) mengelilingi tumpeng adalah simbol panjang umur.

Masyarakat Yogyakarta memiliki 16 macam tumpeng untuk berbagai keperluan.
1. Adhem-adheman
2. Among-among
3. Alus
4. Blawong
5. Duplak
6. Kapuranto
7. Kendhit
8. Megana
9. Ponco Warno
10. Punar
11. Pungkur
12. Pustoko
13. Robyong
14. Ropoh
15. Seremonial/Modifikasi/Suka-suka
16. Tumpeng Rasulan

𝗖𝗮𝗿𝗮 𝗠𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗧𝘂𝗺𝗽𝗲𝗻𝗴
Sebaiknya nasi diambil dari bawah terlebih dahulu.

Saat selamatan selalu dilakukan pemotongan tumpeng pada bagian atas tumpeng dengan tujuan si pemohon mendapatkan hasil yang
paling baik. Namun memotong tumpeng juga dapat diartikan seperti memotong hubungan manusia dengan Tuhan.

Oleh karena itu sebaiknya memotong tumpeng diganti dengan mengepung tumpeng yang berarti bersama-sama mengambil tumpeng untuk dinikmati bersama-sama.

https://kompas.id/baca/kompas_multimedia/hidangan-simbol-kehidupan/